Selasa, 13 November 2012

Festival Budaya Nusanatara 3

Bersatu dalam keanekaragaman, itulah tema yang diangkat pada Festival Budaya Nusanatara 3 yang ditaja oleh SMP IT Mutiara Duri-Riau kali ini yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2012. Festival Budaya Nusantara sudah menjadi agenda tetap dan masuk dalam kalender rutin tahunan di SMP IT Mutiara Duri selain beberapa kegiatan yang diadakan dalam rangka mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh siswa di dalam kelas, seperti Manasik Haji.
Festival Budaya Nusantara 3 diikuti oleh dua belas kelas yang ada, masing-masing kelas menampilkan budaya daerhan dari dua belas provinsi yang ada di Indonesia. Budaya daerah ditamplkan dalam bentuk display/pameran budaya daerah, mulai dari tokoh-tokoh Islam yang ada di daerah tersebut, pakain adat, serta makanan khas daerah. Selain itu masing-masing kelas juga mengadakan bazaar makanan yang dikelola oleh komite kelas bekerjasama dengan wali kelas dan seluruh anggota kelas. Festival Budaya Nusanatara yang diadakan juga bertujuan untuk memaknai bulan bahasa yang bertepatan dengan bulan Oktober. Pada sambutannya ketua UPTD Pendidikan Kec. Pinggir Drs. Ismet sangat terkesan dengan kreativias yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMP IT Mutiara Duri. SMP IT Mutiara adalah sekolah yang senantiasa mengadakan inovasi kegiatan untuk menampilkan kreativitas siswa-siswa. Acara dibuka oleh ketua UPTD Pendidikan Kec. Pinggir Drs. Ismet dan didampingi oleh Ketua Pembina YPIT Mutiara Ir. H. Abdul Gaffar dan Anggota DPRD Kab. Bengkalis dr. Fidel Fuadi Dt. Majo Basa serta kepala sekolah Anita Sofia, S.Pd.Ing.
Pada Sambutannya, Kepala Sekolah Ibu Anita Sofia yang lebih akrab dipanggil Ms. An mengatakan bahwa tema yang diangkat pada Festival Budaya Nusantara kali ini dilatar belakangi oleh semakin menipis rasa kebangsaan diantara warga bangsa, baik masyarakat biasa, mahasiswa maupun dikalangan pelajar, karena seringnya terjadi tawuran antar kampung, antara mahasiswa dan antar pelajar. Diharapkan dengan acara para siswa memahami bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang menjadikan kita berpecah. Sebagaimana ayat yang dibacakan oleh Kemal Albadri pada tilawah pembukaan, bahwa Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling "Ta'aruf" atau saling mengenal dan saling bersinergi. Kita jangan menonjolkan perbedaan, tapi kita harus saling melengkapi kebudayaan masing-masing daerah yang ada di Indonesia sehingga akan muncul kekayaan budaya bangsa yang bisa mengangkat citra Indonesia dimata dunia. (Abu Mahbub)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar